About Me

Foto Saya
hati tersenyum
Lihat profil lengkapku
RSS

Desa kreatif dan mandiri


Desa Gunungsari merupakan desa dengan beragam potensi dan prestasi desa yang membanggakan. Beragam potensi desa tersebut meliputi pertanian, perikanan, peternakan dan industri kerajinan kayu ukir.
Kegiatan pertanian merupakan kegiatan yang paling memdominasi karena Hampir sebagian besar masyarakat desa Gunungsari  menggantungkan hidupnya dalam kegiatan pertanian khususnya sawah, Kegiatan pertanian di Desa Gunungsari terbilang cukup maju dan terpadu, penggunaan sistem legowo dan penerapan SRI telah dilakukan di desa ini. Hal ini tidak lepas dari peran dan campurtangan gabungan kelompok tani dalam hal mendorong petani untuk penarapan SRI. Salah satu hal yang paling terlihat adalah Penerapan sistem LEISA oleh petani dengan penambahan bahan organik seperti kompos yang berasal dari sisa jerami.
Pembibitan ikan mas merupakan potensi lain setelah kegiatan pertanian sawah. Waktu pembibitan yang relatif singkat, perawatan yang mudah, pasar yang masih cukup lebar dengan mebuat bisnis perikanan menjadi salah satu alternatif kegiatan mata pencaharian bagi masyarakat desa Gunungsari.
Potensi lain adalah peternakan unggas seperti ayam dan bebek. Peternakan ayam pedaging atau broiler banyak dikembangkan juga oleh masyarakat, hal ini tidak lepas dari berdirinya sebuah pabrik agro yang terletak di dusun susukan desa gunungsari, pabrik agro sendri merupakan pabrik penetasan ayam broiler, sehingga para peternak dengan mudah untuk membeli anak ayam untuk dibesarkan dengan Peternakan bebek selain untuk dijual dagingnya adalah penggunaan telornya sebagai bahan baku pembuaatan telor asin dengan berbagai aroma, tetapi jumlah bebek yang bertelur semakin berkurang sehingga pembuatan telor asin di desai ini rasanya masih kembangkempis karena keterbatasan bahan baku.
Industri kerajianan patung kayu dan ukiran berbentuk hewan dari desa gunungsari juga telah berhasil menembus pasar domestik maupun pasar internasional seperti Singapura dan Eropa, hal ini dapat terlihat dari kekhasan dan keunikan ukiran patung tersebut.
 Berbagai potensi yang dimilki oleh desa gunung sari kemudian mengantarkan desa ini sebagai desa mandiri gotongroyong dan desa peradaban tingkat provinsi tahun 2010 dengan dana hibah pembangunan mencapai Rp1,000,000,000.00.selain prestasi di tingkat desa gabungan kelompok tani juga mendapatkan beberapa penghargaan dan dan bantuan untuk pembangunan pertanian dari bank dunia dalam program FEATI (…).
Banyaknya potensi dan penghargaan yang dimilki desa Gunungsari tidak membuatnya lepas dari berbagai maslah khususnya pertanian. Masalah utama yang dihadapi desa ini adalah masalah air. Air merupakan faktor pembatas bagi kegiatan pertanian dan perikanan. Kesulitan air di musim kemarau khususnya akibat tidak adanya sumber air terdekat untuk pengairan. Upaya penanggulannya dilakukan dengan penggunaan sumur pantek dan penggunaan mesin penyedot air yang beraktivitas sepanjang waktu. Kurangnya air pada masasa pengisian malai akan menyebabkan pengisian malai tidak sempurna dan masa panen bertambah.
Masalah lain yang dihadapi adalah masalah sampah. Tidak adanya tempat pembuangan akhir sampah membuat banyak warga mebuang sampah di sungai, di kebun tanpa pembuatan lobang sampah dan pengurukan, juga dilakukan pembakaran sampah. Sistem pemilahan sampah anatara anorganik dan organik juga belum sepenuhnya dipahamioleh masyarakat.
Pembakaran jerami masih menjadi masalah dalam pengelolaan jerami padi, program kompos jerami yang dilaksanakan oleh gapoktan ternyata belum sepenuhnya dapat dilaksanakan oleh petani.
Pekarangan yang belum teroptimalkan dengan masih banyaknya lahan kosong yang dapat dimanfaatkan serta pembuatan paving atau plesteran semen pada lahan pekarangan sangat disayangkan karena dengan pengoptimalan pekarangan kebutuhan gizi dan kenyamanan dapat terpenuhi.
Orientasi lapang mengenai kondisi desa Gunungsari yang telah dilaksanakan menghasilkan beberapa program KKP 2012 di desa gunungsari yang dilaksanakan selama kegiatan berlangsung meliputi program pemetaan sawah, penyluhan pekarangan sehat, pembibitan pepaya, cabai di sekretariat kelompok tani, penyuluhan cinta pertanian pada anak-anak PAUD dan percontohan pekarangan sehat di posyandu.
Pemetaan sawah adalah pendataan sawah hasil kerjasama antara bimas 21 dengan ipb. Pemetaan sawah ini juga dimanfaatkan sebagai sarana berinteraksi dan melakukan pendekatan dengan petani, mengenai permasalahan yang dihadapi petani.
Penyuluhan pekarangan sehat mendorong dan mengajak warga mengintensifkan pekarangan dengan penanaman toga, sayur, buah dan tanaman hias juga penerapan vertikultur bagi lahan-lahan yang telah di plester. Penyuluhan ini juga menerangkan tentang pembuatan dan penggunaan PGPR sebagai penyubur tanah, dan pembuatan lubang resapan biopori sebgai penyimpan cadangan air dan alternatif  sampah organic rumah tangga pada lubang dengan dimeter 10-15 cm dan kedalaman satu meter agar terdekomposisi menjadi kompos yang dapat dimanfaatkan di pekarangan.
Percontohan pekarangan sehat dilaksanakan di posyandu, percontoha dilaksanakan di posyandu dengan harapan dapat menjadi contoh bagi ibu-ibu sehingga mereka
Pelaksanaan pembibitan di secretariat gapoktan merupakan bentuk kerjasama antara tim kkp ipb desa gunungsari dengan kelompok tani. Hasil dari pembibitan ini akan di bagikan kepada masyarakat oleh kelompok tani, sebab waktu yang cukup lama dalam pembibitan sebelum siap pindah tanam ke lahan.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar